Banyak Jenis pondasi yang dibuat oleh para perancang bangunan sejak jaman dahulu. Pada dasarnya mempunyai fungsi yang sama, yaitu untuk menahan atau menopang beban berat diatasnya. Pada masyarakat jawa, nenek moyangnya meninggalkan sistim pondasi yang sangat sederhana. Kita mengenalnya dengan nama “Umpak”. Ciri khas dari pondasi ini adalah tampilan dan posisi pondasi yang berada diatas tanah bukan berada di dalam tanah. Pondasi ini dapat terlihat dengan mata telanjang. Pondasi Umpak sering digunakan pada Bangunan Tradisional jawa, yaitu Rumah Joglo dan Rumah Limasan. Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistim dan jenis pondasi ini samapi sekarang terkadang masih digunakan, tetapi ditopang oleh pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof sebagai pengikat struktur, serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya.
Kesederhanaan sistim konstruksi rumah adat jawa ini ternyata juga terdapat di daerah-daerah lainnya di Indonesia. Kesederhanaan ini ternyata mempunyai fungsi yang sangat hebat, bahwa pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan, sehingga sistim membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan-goyangan yang terjadi pada permukaan tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada tiang-tiangnya jika terjadi gempa besar. Hal ini dapat terjadi jika kayu-kayu yang digunakan mempunyai kualitas yang baik.